Pahami Cacat Umum pada Pengelasan MIG dan Cara Mengatasinya

Panduan cara menangani cacat yang sering terjadi pada las MIG: porositas, banyak spatter, kurang penetrasi, burn-through, dan lainnya.

Pengelasan MIG (Metal Inert Gas) sangat populer di berbagai industri karena kemudahan dan kecepatannya. Namun, cacat las seperti porositas, atau sambungan yang tidak rata bisa saja terjadi.

Dalam panduan ini, kita akan membahas berbagai cara untuk mengatasi masalah-masalah umum tersebut, sehingga kita bisa memperbaiki teknik pengelasan dan menghasilkan lasan yang bagus dan berkualitas.

Baca juga: Panduan lengkap tentang pengelasan GMAW (MIG/MAG)

Cacat Umum pada Pengelasan MIG dan Cara Mengatasinya

(Mig welding - photo: millerwelds.com)

Berikut adalah jenis-jenis cacat las yang sering kita temui pada pengelasan MIG dan panduan untuk mengatasi masalah-masalah tersebut:

1. Porositas (Porosity)

Porositas adalah cacat yang umum  pada pengelasan MIG, di mana gas terjebak dalam logam las. Penyebab utamanya adalah perlindungan gas yang tidak memadai. Berikut beberapa langkah untuk mengatasinya:

  • Periksa Alat Ukur Gas: Pastikan regulator atau pengukur aliran gas berfungsi dengan baik dan sesuaikan alirannya jika perlu (Miller Electric, 2021).
  • Periksa Selang dan Gun: Cek selang dan gun untuk kebocoran gas (Lincoln Electric, 2020).
  • Periksa Area Kerja: Hindari angin atau draft yang dapat mengganggu perlindungan gas (American Welding Society, 2019).
  • Gunakan Nozzle yang Tepat: Pastikan nozzle cukup besar untuk melindungi area las, bersihkan nozzle dari spatter, dan ikuti petunjuk pabrikan untuk jarak ujung kontak (Welders Supply, 2022).

Penyebab Lain dari Porositas:

  • Bahan dasar yang kotor.
  • Sudut gun yang terlalu miring.
  • Panjang kawat yang terlalu jauh dari nozzle (idealnya tidak lebih dari 1/2 inci).
  • Silinder gas pelindung yang basah atau terkontaminasi. Ganti silinder yang rusak segera.

2. Kurangnya Fusi dan Cold Lap

Kurangnya Fusi terjadi ketika logam las tidak menyatu sepenuhnya dengan bahan dasar atau bead las sebelumnya. Biasanya disebabkan oleh sudut gun yang tidak tepat atau travel speed yang salah. Cara mengatasi masalah ini:

  • Pertahankan Sudut Gun: Gunakan sudut 0 hingga 15 derajat dan arahkan busur pada tepi depan pool las (Miller Electric, 2021).
  • Sesuaikan Kecepatan Kerja: Jika perlu, tingkatkan kecepatan kerja untuk mempertahankan posisi busur yang benar.
  • Tambahkan Panas: Naikkan pengaturan tegangan atau kecepatan umpan kawat jika diperlukan (Lincoln Electric, 2020).

Cold Lap terjadi ketika lasan terlalu menumpuk dan menutupi tepian las. Ini biasanya disebabkan oleh travel speed yang terlalu lambat. Menambah laju kecepatan pengelasan dapat mencegah masalah ini (cold lap).

3. Tembus Terbakar (Burn-through)

Burn-through terjadi ketika logam las menembus sepenuhnya melalui bahan dasar, sering terjadi pada material tipis (kurang dari 3 mm). Penyebab utamanya adalah panas berlebih. Solusi untuk mengatasi masalah ini:

  • Kurangi Tegangan: Kurangi pengaturan tegangan atau kecepatan umpan kawat (American Welding Society, 2019).
  • Tingkatkan Kecepatan Kerja: Ini dapat membantu, terutama saat mengelas bahan yang mudah panas seperti aluminium tipis.

4. Spatter Berlebihan

Spatter adalah butiran logam kecil yang menempel di sekitar lasan. Spatter yang berlebihan dalam proses pengelasan MIG dapat disebabkan oleh beberapa masalah:

  • Perlindungan gas yang tidak memadai.
  • Bahan dasar yang kotor, kawat las yang terkontaminasi atau berkarat.
  • Tegangan atau kecepatan kerja yang terlalu tinggi.
  • Panjang kawat yang terlalu panjang dari nozzle.

Langkah Pencegahan:

  • Periksa Aliran Gas: Pastikan gas pelindung mengalir dengan baik.
  • Bersihkan Bahan Dasar: Pastikan bahan dasar bersih sebelum mengelas.
  • Sesuaikan Pengaturan: Kurangi pengaturan tegangan dan kecepatan umpan kawat, serta gunakan kawat dengan panjang yang sesuai (Welders Supply, 2022).

Untuk kawat flux-cored tipe self-shielding, gunakan polaritas lurus (negatif elektroda) dan teknik drag untuk mengurangi spatter. Jika menggunakan kawat flux-cored atau metal-cored, tegangan rendah juga dapat menyebabkan spatter berlebihan. Jika spatter terjadi, tingkatkan tegangan sesuai kebutuhan.

5. Bead Las Concave dan Convex

Bead Las Concave adalah las yang berbentuk cekung, sering terjadi saat pengelasan vertikal ke bawah. Ini biasanya disebabkan oleh gravitasi atau pengaturan tegangan yang terlalu tinggi, kecepatan umpan kawat yang terlalu lambat, atau kecepatan kerja yang terlalu cepat. Sesuaikan parameter dengan menurunkan tegangan dan menjaga kecepatan kerja yang sesuai (Miller Electric, 2021).

Bead Las Convex  adalah las yang berbentuk menonjol dan biasanya terjadi pada pengelasan horizontal atau datar. Ini sering disebabkan oleh pengaturan yang terlalu dingin. Tingkatkan tegangan untuk mencegah bead convex. Selalu ikuti prosedur pengelasan yang direkomendasikan dan gunakan gas pelindung serta polaritas yang benar untuk material yang digunakan (Lincoln Electric, 2020).

Baca juga: Klasifikasi jenis-jenis pengelasan dan pengenalan teknologi terbaru.

Menangani Cacat Las Secara Umum

Untuk mengurangi waktu dan biaya dalam menangani cacat las MIG, gunakan pendekatan sistematis dalam troubleshooting. Periksa setiap variabel yang mungkin berubah selama proses pengelasan, seperti pengaturan atau teknik pengelasan, dan gunakan tips ini sebagai solusi potensial.

Referensi:

1. Miller Electric. (2021). MIG Welding Troubleshooting Guide [www.millerwelds.com].
2. Lincoln Electric. (2020). Common MIG Welding Defects and Solutions. [www.lincolnelectric.com].
3. American Welding Society. (2019). Welding Handbook: Volume 1 – Welding Fundamentals and Processes. AWS.
4. Welders Supply. (2022). Understanding MIG Welding Defects. [www.weldersupply.com].
LihatTutupKomentar
Cancel