Cara Membaca Kode dan Menggunakan Batu Gerinda yang Benar
Dalam dunia pemotongan dan penghalusan material, memahami kode warna dan kecepatan operasional pada batu gerinda menjadi kunci utama untuk meraih hasil kerja yang optimal.
Setiap batu gerinda memiliki kode warna yang mengindikasikan tingkat kecepatan operasionalnya, sementara kecepatan putaran yang tepat sangat penting untuk menjaga keamanan dan kualitas kerja.
Baca juga: 7 macam APD sebelum menggunakan gerinda untuk keselamatan kerja.
Dalam artikel ini kita akan menjelajahi pentingnya memahami kedua aspek ini secara mendalam.
Serta bagaimana pengetahuan ini akan membantu Anda dalam memilih dan menggunakan batu gerinda dengan bijak.
Kode dan Spesifikasi pada Batu Gerinda
Dikenal juga sebagai grinding disc atau roda abrasif, batu gerinda adalah perangkat yang terdiri dari butiran abrasif yang diikat bersama oleh bahan seperti karet, resin, atau silikat. Fungsinya meliputi pengasahan, penghalusan, dan pemotongan berbagai material seperti logam, batu, keramik, serta bahan lainnya.
Batu gerinda yang dipasang pada mesin gerinda memiliki beragam jenis, ukuran, dan tingkat kekasaran yang disesuaikan dengan aplikasinya.
Untuk memperoleh informasi yang tepat mengenai batu gerinda, perhatian pula kode yang tertera pada permukaan batu gerinda tersebut. Berikut beberapa contoh kode yang membantu dalam memahami spesifikasi batu gerinda:
1. Kode Huruf Identifikasi Jenis Bahan Batu Gerinda
Kode huruf pada batu gerinda berfungsi sebagai identifikasi jenis bahan batu gerinda yang cocok untuk berbagai jenis pemotongan. Berikut adalah penjelasan singkat mengenai kode huruf tersebut:
- "A" (Alumunium Oxide): Batu gerinda dengan kode ini cocok digunakan untuk memotong besi atau logam lainnya. Kode ini mengindikasikan bahwa batu gerinda ini terbuat dari Alumunium Oxide, yang memiliki sifat abrasif yang efektif untuk menggerinda bahan logam.
- "WA" (White Alumunium Oxide): Kode ini menandakan batu gerinda yang tepat untuk memotong stainless steel. White Alumunium Oxide memiliki sifat abrasif yang cocok untuk material stainless steel, membantu menghasilkan pemotongan yang presisi dan menghindari kontaminasi.
- "C" (Silicone Carbide): Batu gerinda dengan kode ini direkomendasikan untuk pemotongan batu dan material bangunan. Silicone Carbide memiliki sifat abrasif yang cocok untuk menghadapi material yang lebih keras, seperti batu alam dan bahan bangunan lainnya.
- "GC" (Green Silicone Carbide): Kode ini mengidentifikasi batu gerinda yang cocok untuk pemotongan keramik dan kaca. Green Silicone Carbide memiliki sifat abrasif yang lebih halus, menjadikannya pilihan yang baik untuk bahan yang lebih rapuh seperti keramik dan kaca.
2. Kode Angka untuk Tingkat Kekasaran Permukaan Batu Gerinda
Kode angka pada batu gerinda menggambarkan tingkat kekasaran permukaan yang akan dihasilkan oleh batu gerinda tersebut. Berikut adalah penjelasan singkat mengenai rentang angka dan tingkat kekasaran permukaan yang sesuai:
- Rentang 8-24 (Permukaan Kasar): Batu gerinda dengan angka dalam rentang ini akan menghasilkan permukaan yang kasar. Permukaan ini cocok untuk jenis material yang membutuhkan penghalusan dengan cepat, namun mungkin memerlukan proses penghalusan tambahan.
- Rentang 30-60 (Permukaan Sedang): Batu gerinda dengan angka dalam rentang ini akan memberikan permukaan yang sedang, atau agak halus. Permukaan ini cukup bagus untuk banyak aplikasi umum, seperti penghalusan dan pemotongan material.
- Rentang 70-220 (Permukaan Halus): Angka dalam rentang ini menghasilkan permukaan yang halus. Batu gerinda dengan tingkat kekasaran ini cocok untuk pekerjaan yang membutuhkan hasil yang presisi.
- Rentang 221-800 (Permukaan Sangat Halus): Batu gerinda dengan angka dalam rentang ini akan menghasilkan permukaan yang sangat halus. Permukaan ini cocok untuk pekerjaan yang membutuhkan akurasi tinggi dan hasil akhir yang halus.
- Rentang 801-1000 (Permukaan Ultra Halus): Angka dalam rentang ini menghasilkan permukaan yang sangat halus bahkan hingga tingkat ultra halus. Batu gerinda dengan tingkat ini cocok untuk pekerjaan yang membutuhkan visual bagus dan kualitas tinggi.
3. Kode untuk Tingkat Kekerasan Batu Gerinda
Kode huruf pada batu gerinda ini memberikan informasi tentang tingkat kekerasan batu gerinda. Berikut penjelasannya:
- Kode D, E, F, G : menunjukkan tingkat kekerasan yang sangat lunak.
- Kode H, I, J, K : mengindikasikan tingkat kekerasan yang cukup lunak.
- Kode L, M, N, O : menunjukkan tingkat kekerasan sedang.
- Kode P, Q, R, S : mengindikasikan tingkat kekerasan yang keras. Batu gerinda dengan kode ini cocok untuk material yang keras.
- Kode T, U, V, W, X, Y, Z : menunjukkan tingkat kekerasan yang sangat keras. Batu gerinda dengan kode ini digunakan pada material yang sangat keras dan sulit digerinda.
4. Kode untuk Jenis Perekatan Batu Gerinda
Kode huruf ini memberikan informasi tentang jenis perekatan yang digunakan pada batu gerinda tersebut. Berikut adalah penjelasan singkat mengenai kode huruf yang menunjukkan jenis perekatan batu gerinda:
- "B" (Perekatan Resinoid): Kode ini menandakan bahwa batu gerinda menggunakan perekatan Resinoid. Batu gerinda dengan perekatan ini memiliki fleksibilitas yang baik dan cocok untuk penggunaan umum.
- "BF" (Perekatan Resinoid Reinforced): Kode ini mengindikasikan bahwa batu gerinda menggunakan perekatan Resinoid yang diperkuat. Batu gerinda dengan perekatan ini lebih tahan terhadap tekanan dan bisa digunakan pada beban yang lebih berat.
- "V" (Perekatan Vitrified): Kode ini menunjukkan bahwa batu gerinda menggunakan perekatan Vitrified. Batu gerinda dengan perekatan ini memiliki stabilitas yang tinggi dan cocok untuk penggerindaan yang presisi.
- "S" (Perekatan Sillicate): Kode ini mengindikasikan bahwa batu gerinda menggunakan perekatan Sillicate. Batu gerinda dengan perekatan ini umumnya digunakan pada aplikasi yang memerlukan kekuatan tahan panas.
5. Kode Warna untuk Kecepatan Operasional
Batu gerinda yang berdiameter lebih dari 80 mm memiliki kode warna dan batasan kecepatan operasional maksimum yang diukur dalam satuan "m/s" (jumlah putaran/detik), contohnya adalah:
- 50 m/s = Warna Biru
- 60 m/s = Warna Kuning
- 72m/s - 80 m/s = Warna Merah
- 100 m/s = Warna Hijau
- 125 m/s = Warna Biru/Kuning
Selain itu, kecepatan putaran diukur dalam satuan RPM (revolution per minute), seperti contoh: max 8.500rpm, 13.700 rpm, 14.560rpm, 15.300 rpm, dan lain sebagainya.
Ada satu hal yang perlu diingat dengan sungguh-sungguh: Sebelum memasang batu gerinda, selalu pastikan untuk memeriksa spesifikasi yang tertera pada label pabrikannya. Pastikan bahwa kecepatan putaran (rpm) maksimum pada batu gerinda lebih tinggi daripada rpm mesin gerinda yang akan Anda gunakan.
Sebagai contoh, jika mesin gerinda kecepatan putarannya adalah 11.000 rpm, maka rpm maksimum pada batu gerinda yang akan digunakan haruslah lebih tinggi, misalnya 13.700 rpm atau yang lebih tinggi.
Sangat tidak dianjurkan untuk mencoba menggunakan batu gerinda berdiameter 6 inci yang memiliki batasan rpm maksimum sekitar 8.500 untuk dipasangkan pada mesin gerinda 4 inch yang memiliki kecepatan putaran 11.000rpm. Kenapa? Karena dapat menyebabkan getaran yang tinggi, ketidakstabilan, copot atau bahkan pecahnya batu gerinda yang berpotensi sangat berbahaya.
Baca juga: Sebab-sebab Terjadinya Cidera Saat Menggerinda, dan Cara Mengatasinya
Panduan Penting Sebelum Penggunaan
Sebelum menggunakan batu gerinda, kita harus paham tentang cara membaca kode yang ada di batu gerinda tersebut. Kode ini memberitahu kita tentang jenis batu gerinda dan cara terbaik menggunakannya. Ini penting agar kita tidak salah memilih batu gerinda yang bisa merusak benda yang akan dipotong atau dihaluskan.
Gambar kode pada salah satu merk batu gerinda terkenal
Kode dan spesifikasi pada batu gerinda biasanya terdiri dari kombinasi dan angka. Seperti contoh gambar di atas, berikut cara membaca kodenya:
1. Kode Bahan: Contohnya, Spec A24S BF
Kode ini dapat diurai sebagai berikut:
- Huruf "A" menunjukkan bahwa batu gerinda terbuat dari Aluminium Oxide, cocok untuk bahan besi atau logam lainnya.
- Angka "24" menandakan bahwa batu gerinda memiliki permukaan kasar. Untuk material stainless steel biasanya menggunakan kode angka "36", contohnya: A36S-BF41.
- Huruf "S" mengindikasikan bahwa batu gerinda memiliki tingkat kekerasan yang tinggi.
- Kode "BF" menunjukkan jenis perekatan menggunakan Resinoid Reinforced.
2. Kode Ukuran: Sebagai contoh, 100x6x16
Kode ini dapat diartikan sebagai berikut:
- Diameter batu gerinda adalah 100mm.
- Ketebalannya adalah 6mm.
- Diameter lubang tengahnya adalah 16mm.
3. Kode Kecepatan Putaran (rpm): Contohnya, 13.700rpm
Kode ini menjelaskan batasan kecepatan putaran maksimum yang aman, yaitu 13.700 rpm. Anda perlu memastikan bahwa batu gerinda tersebut hanya digunakan pada mesin gerinda atau peralatan lain yang memiliki kecepatan putaran di bawah angka ini. Penggunaan di atas batas kecepatan ini berpotensi berbahaya, dengan risiko vibrasi tinggi, lepas, atau bahkan pecahnya batu gerinda.
4. Kode Warna: Contoh warna merah
Warna ini menandakan bahwa batu gerinda ini cocok untuk kecepatan tinggi dengan kecepatan sekitar 80m/s (80 putaran per detik).
Cara Memilih dan Menggunakan Batu Gerinda dengan Cermat
Memilih dan menggunakan batu gerinda secara tepat sangat penting untuk mendapatkan hasil kerja yang baik dan menjaga keselamatan. Berikut beberapa tips yang perlu Anda pertimbangkan:
1. Memahami Kode dan Spesifikasi
Pahami kode huruf, angka, dan kode warna pada batu gerinda. Ini akan membantu Anda memilih batu gerinda yang sesuai dengan jenis material dan tugas yang akan Anda kerjakan.
2. Sesuaikan dengan Material
Pastikan batu gerinda yang Anda pilih sesuai dengan jenis material yang akan Anda gerinda. Material yang berbeda memerlukan jenis batu gerinda yang berbeda pula.
3. Tentukan Kekasaran Permukaan
Pertimbangkan tingkat kekasaran permukaan yang Anda butuhkan. Pilih kode angka yang sesuai dengan hasil akhir yang Anda inginkan, baik itu kasar, sedang, halus, atau sangat halus.
4. Kecepatan Operasional yang Tepat
Perhatikan batasan kecepatan operasional yang tertera pada batu gerinda. Pastikan mesin gerinda Anda memiliki kecepatan putaran yang sesuai dengan batu gerinda yang Anda gunakan.
5. Periksa Label Pabrik
Sebelum memasang batu gerinda, selalu periksa label pabrik untuk memastikan spesifikasi dan batasan kecepatan putaran yang aman. Jangan gunakan batu gerinda dengan kecepatan putaran di atas batas yang dianjurkan.
6. Gunakan Peralatan Pelindung
Selalu gunakan perlengkapan pelindung seperti kacamata pengaman, masker debu, dan sarung tangan. Pekerjaan dengan batu gerinda bisa menghasilkan debu dan partikel kecil yang berbahaya.
7. Amankan Benda yang Dikerjakan
Pastikan benda yang akan Anda gerinda terpasang dengan kokoh dan aman. Hindari pemegangan benda dengan tangan, gunakan peralatan khusus seperti klem atau alat penjepit.
8. Tepatkan Sudut Gerinda
Pastikan Anda mengatur sudut gerinda dengan benar sesuai dengan jenis pekerjaan. Sudut yang tepat akan memaksimalkan efisiensi dan hasil akhir yang baik.
9. Lakukan Pemantauan Visual
Selalu perhatikan kondisi batu gerinda saat digunakan. Jika terlihat retak, aus, atau ada perubahan fisik lainnya, hentikan penggunaan dan gantilah.
10. Hindari Pembebanan Berlebihan
Jangan memberi tekanan yang terlalu besar pada batu gerinda. Biarkan batu gerinda bekerja dengan tenaga sendiri dan biarkan material yang Anda gerinda melakukan kontak dengan batu gerinda.
Sebagai kesimpulan, dengan memahami kode warna dan kecepatan operasional pada batu gerinda, serta mengikuti tips-tips ini, Anda dapat memilih dan menggunakan batu gerinda dengan bijak, menghasilkan hasil kerja yang optimal, dan menjaga keselamatan Anda selama proses penggerindaan.