Mengenal Rotary Valve : Fungsi, Cara Kerja dan Jenisnya
Rotary Valve merupakan alat yang banyak digunakan di industri-industri yang memerlukan pengolahan bahan granular, bubuk, atau butiran-butiran halus.
Alat ini memiliki desain dan cara kerja yang berbeda dengan jenis valve pada umumnya, namun bisa diaplikasikan dalam berbagai fungsi dalam proses pengolahan bahan.
Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang pengertian rotary valve, jenis, fungsi, dan cara kerjanya, serta berbagai hal yang perlu kita ketahui dalam sistem pengolahan bahan-bahan produksi.
Tentang Rotary Valve
(BT-DCSR-Rotary Valve / image credit:https://airlockintl.co.in)
Rotary valve adalah perangkat mekanik yang digunakan untuk mengatur dan mengukur aliran fluida dalam sistem produksi, terutama bahan granular yang berbentuk butiran halus atau bubuk.
Prinsip kerjanya adalah dengan menggunakan rotor yang berputar dalam mengendalikan aliran, untuk memisahkan, membuat campuran, atau menyalurkan bahan-bahan dalam proses produksi.
Jenis valve ini sering digunakan dalam sistem conveyor, rnamun rotary valve juga banyak digunakan untuk mengukur aliran bahan yang granular, seperti dalam industri makanan, farmasi, dan kimia. Mereka dapat mengangkut bahan kering hingga agak lengket, serta dapat mengontrol dan menjaga kapasitas dan tekanan aliran tetap stabil.
Rotary valve memiliki beberapa kelebihan dibanding jenis valve lain. Misalnya, rotary valve memiliki tingkat resiko kerusakan produk yang lebih rendah, dan juga tidak menimbulkan efek shearing yang berlebihan. Namun, sekitar 5% dari bahan yang masuk ke dalam rotary valve masih terpapar efek shearing antara inlet thoat dan ujung rotor.
Rekomendasi: Jenis check valve, cara kerja dan fungsinya
Fungsi Rotary Valve
- Memisahkan bahan: Rotary valve dapat digunakan untuk memisahkan bahan dari satu sisi ke sisi lain dengan menggunakan rotor yang berputar. Ini berguna dalam aplikasi seperti pemisahan limbah atau pemisahan bahan-bahan yang bercampur.
- Membuat campuran: Rotary valve juga dapat digunakan untuk membuat campuran bahan dengan mengalirkan bahan-bahan secara bersamaan melalui satu valve.
- Mengalirkan bahan: Rotary valve dapat digunakan untuk mengalirkan bahan dari satu tempat ke tempat lain dengan mengatur aliran fluida melalui valve dengan menggunakan rotor yang berputar.
- Mengontrol tekanan: Rotary valve dapat digunakan untuk mengontrol tekanan dalam sistem dengan mengatur aliran fluida melalui valve. Ini berguna dalam aplikasi seperti pengontrolan tekanan udara atau gas.
- Membagi aliran fluida: Rotary valve dapat digunakan untuk membagi aliran fluida menjadi beberapa aliran yang lebih kecil dengan menggunakan rotor yang berputar. Ini berguna dalam aplikasi seperti pembagian aliran fluida ke beberapa tangki atau proses produksi yang terpisah.
Bagian-bagian Rotary Valve
Dalam satu unit, rotary valve memiliki beberapa komponen utama berikut:
- 1. Housing: Merupakan bagian utama yang menjadi tempat dari komponen lainnya. Bagian ini juga terdapat jalur inlet dan outlet untuk aliran. Housing rata-rata terbuat dari material baja cor.
- 2. Rotor: Bagian berputar di dalam housing yang bekerja untuk mengolah material.
- 3. Rotor Bearing dan Seal: Bearing sebagai komponen untuk menahan rotor, sedangkan seal saft sebagai penyekat agar material tidak meluber.
- 4. Drive: Komponen yang bekerja untuk mengontrol kecepatan dan arah putaran rotor. Mekanisme drive berada di luar dan terhubung dengan shaft rotor yang ada di dalam housing.
Cara Kerja Rotary Valve
Cara kerja masing-masing rotary valve berbeda-beda, tergantung jenis yang digunakan. Namun, secara umum, rotary valve beroperasi untuk mengatur aliran fluida melalui putaran rotor yang terhubung dengan motor atau sumber tenaga lainnya.
Berikut ini rincian dari cara kerja rotary valve:
- Bahan masuk ke dalam rotary valve melalui port masuk yang terdapat pada housing valve.
- Rotor yang terdiri dari poros dan blade (bilah, semacam palang) yang terhubung dengannya mulai berputar. Kecepatan putaran rotor biasanya ditentukan oleh drive yang terpasang pada poros rotor.
- Saat rotor berputar, blade tersebut membuka dan menutup port inlet dan outlet.
- Bahan yang masuk ke dalam valve tersebut kemudian dikendalikan oleh blade rotor dan dikeluarkan melalui port outlet.
- Aliran bahan dapat diatur melalui kecepatan putaran rotor atau mengubah desain blade.
Rotor biasanya terhubung dengan drive yang terpasang di luar housing valve. Drive ini dapat berupa motor listrik atau sistem mekanis lainnya yang bertugas untuk mengontrol kecepatan putaran sesuai kebutuhan.
Baca juga: Apa itu strainer? Fungsi serta jenis-jenisnya
Jenis-jenis Rotary Valve
Jenis-jenis rotary valve / gambar: engineeringlearn.com
Rotary valve biasanya memiliki beragam jenis dengan fungsinya masing-masing. Berikut ini klasifikasi rotary valve berdasarkan kegunaannya:
1. BAV Rotary Airlock Valve
Jenis rotary valve ini dirancang khusus untuk aplikasi penanganan material yang sering membutuhkan pembersihan. Valve ini menggunakan sistem rel sehingga rotor dan end plate - sebagai satu kesatuan, bisa dikeluarkan dengan mudah untuk pembersihan.
Jenis rotary valve ini memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan jenis lainnya, salah satunya adalah bisa dilakukan dengan cepat untuk pembongkaran (disassembly) maupun saat pemasangannya kembali (reassembly).
2. Dust Collector Rotary Airlock Valve
Jenis katup yang digunakan untuk aplikasi penampung debu, misalnya Hopper. Memiliki desain yang sangat kuat dengan rotor 8 blade dan mesin yang presisi. Pada umumnya dirancang untuk tekanan dan suhu rendah.
3. Quick Take Apart Series Rotary Airlock Valve
Valve ini memiliki klasifikasi yang hampir sama dengan jenis BAV Rotary Airlock Valve. Pada umumnya terbuat dari baja cor, tapi beberapa desain lainnya dibuat dari material stainless steel.
4. Valve Rotary Seri Heavy Duty PAV
Seperti namanya, valve rotary seri Heavy Duty PAV ini tahan lama dan tangguh. Digunakan untuk memindahkan bubuk kering yang bebas aliran dari bin besar ke sistem pneumatik, sekaligus dapat mempertahankan tekanan differential.
Jenis valve ini cocok untuk aplikasi suhu tinggi. Biasanya dibuat dari baja cor, atau bahan stainless steel. Untuk menangani material abrasif atau korosif, biasanya dilapisi coating chrome atau tungsten carbide.
5. Valve Rotary Airlock Blow-Thru
Valve rotary airlock Blow-Thru yang khusus diproduksi dan dirancang untuk proses yang membutuhkan discharge ke baris conveying pneumatic, sangat cocok untuk material yang bebas aliran.
Volume yang besar menghasilkan operasi dengan kecepatan rotor yang rendah, yang mengurangi wear dan meningkatkan efisiensi. Mereka memiliki kebocoran udara yang minimum, perawatan yang sedikit, dan tekanan drop yang rendah, sehingga menghasilkan return on investment yang tinggi.
6. Abrasion Resistant Rotary Airlock Valve
Valve rotary airlock tahan abrasi digunakan untuk penanganan material sangat korosif atau abrasif. Untuk menahan material abrasif dan korosif, dilakukan housing baja cor yang dilapisi keramik. Ini adalah valve rotary yang paling tahan gores dan tahan lama di antara semua jenis. Karena toleransi presisi mereka, itu dilapisi dan kemudian dihoned.
Rekomendasi: Mengenal 11 jenis valve beserta fungsinya dalam sistem perpipaan
Nah itulah penjelasan tentang Rotary Valve, suatu alat yang sangat bermanfaat dalam proses pengolahan bahan di berbagai industri. Alat ini sangat bermanfaat dalam mengontrol aliran bahan karena bisa diatur sesuai dengan kebutuhan, sehingga proses pengolahan bahan bisa berjalan dengan efisien dan optimal.