Teknik Pengelasan Pipa yang Benar dan Akurat untuk Pemula
Teknik pengelasan pipa yang benar dan akurat - Salah satu material pendukung yang acap kali digunakan sebagai bahan dasar maupun media utama dari suatu aliran adalah pipa.
Pipa sendiri memiliki berbagai macam pilihan berdasarkan bahan dasar yang digunakan. Dimana, pada dasarnya bahan pembuatan pipa ini bisa berupa alumunium, carbon steel, stainless steel dan lain-lain. Tentunya semua jenis pipa tersebut memiliki kualitas dan kelebihan masing-masing. Rekomendasi artikel: Jenis-jenis pipa dan fungsinya.
Proses pengelasan memang erat kaitanya dengan penggunaan pipa, terutama untuk pipa yang berbahan dasar baja. Dimana tingkat kekuatan lasnya juga harus baik sebab baja terkenal sebagai sebuah bahan yang padat dan kuat. Sehingga jika pada saat proses las tidak dapat merekatkan material baja dengan baik, maka baja yang di las pun juga akan cepat bocor atau patah.
Teknik Dasar Las Pipa untuk Pemula
Proses pengelasan pipa
Untuk mendapatkan hasil las yang bagus, tentu ada beberapa teknik yang perlu anda kuasai. Sebenarnya teknik yang akan dibahas ini cukup mendasar. Namun biasanya beberapa welder pemula menyepelekan teknik ini, sehingga proses pengelasan menjadi terhambat. Teknik ini adalah yang lazim digunakan saat menyambung pipa.
1. Siapkan peralatan las
Banyak sekali peralatan pengelasan yang perlu anda siapkan. Sehingga saat anda mulai proses las, anda tidak perlu mondar mandir untuk mengambil peralatan yang anda butuhkan. Diantara beberapa peralatan yang bisa anda siapkan adalah peralatan las lengkap (mesin, kabel, peralatan safety, sarung tangan, kaca mata las, sepatu dan rompi).
Selain itu anda juga perlu menyiapkan peralatan pendukung seperti alat pembersih, sikat baja, gerinda, palu dan alat lain yang anda butuhkan. Ada baiknya baca juga: Komponen las argon dan peralatan welder.
2. Siapkan pipa
Jika semua peralatan las anda sudah lengkap dan siap untuk digunakan, maka selanjutnya anda mempersiapkan bahan yang akan anda las. Dalam hal ini adalah pipa, dimana pada pipa tersebut juga perlu anda otak atik sebagai persiapan bagian-bagian yang akan anda las, yaitu:
- Pemotongan
Material yang akan anda las tentu tidak serta merta utuh sesuai bahan dasar. Pasti ada beberapa bagian yang memerlukan pemotongan, dimana pemotongan tersebut bisa anda lakukan sesuai dengan kebutuhan pipa yang akan anda gunakan. Di dalam ilmu perpipaan, ada berbagai teknik pemotongan yang bisa anda gunakan. Namun pada umumnya alat yang digunakan adalah cutting torch (gas potong) dan mesin gerinda.
- Bevel
Bevel ini perlu anda buat pada kedua ujung pipa pada sambungan butt joint, dimana bevel ini akan menentukan hasil sambungan pipa yang akan anda lakukan. Dengan adanya bevel pada ujung pipa, maka proses las dan perekatan ini bisa menempel sempurna. Sehingga pipa baja yang anda sambungkan memiliki kekuatan dan tidak mudah bocor.
Bevel pipa bisa Anda buat dengan kemiringan sekitar 30 deg kemudian haluskan dengan mesin gerinda sampai benar-benar rata permukaannya. Pertemuan ujung kedua pipa nantinya juga harus anda buat sama semua jaraknya, misalnya 3mm.
Sedangkan untuk sambungan selain butt joint tidak perlu dibuat bevelan, cukup dibuat rata permukaannya dan harus bersih dari semua kotoran (bekas cat, permukaan berminyak dan lainnya).
- Pembersihan
Setelah anda membentuk bevel, maka selanjutnya bevel yang sudah terbentuk harus anda bersihkan. Supaya sisa-sisa bekas karat atau penumpukan bahan yang tidak merata pada waktu fabrikasi baja tidak menghalangi proses las yang anda lakukan. Permukaan outside pipa dibersihkan dengan gerinda sekitar 2 cm, demikian juga permukaan di dalam pipa.
3. Lakukan Tack Weld
Ini adalah proses pengelasan yang dilakukan untuk mengikat material pipa yang satu dengan yang lain (biasa disebut las ikat). Tack weld ini dilakukan dengan tujuan agar bagian pipa yang akan di las bisa sesuai dengan yang sudah dipotong dan sesuai dengan gambar. Sehingga posisinya pas dan tidak berubah pada saat dilas.
Sebelum melakukan tack weld, ada baiknya anda benar-benar memastikan bahwa posisi pipa yang akan anda las sudah benar-benar presisi. Ukur juga tingkat kesejajaran antara sisi sambungan satu dengan yang lainya. Dan jangan sampai tack weld yang anda lakukan malah membuat bagian yang anda las tidak presisi.
Jangan melakukan tackweld langsung mengenai bibir bagian dalam pipa. Untuk menghindarinya bisa menggunakan potongan plat yang kemudian ditempelkan di bagian luar untuk ditackweld. Dan untuk mengukur kesejajaran bagian yang akan anda las, anda bisa menggunakan waterpas, mistar garis atau alat bantu lain yang sekiranya presisi dan tepat.
4. Membuat Root Face
Root face adalah pengelasan awal untuk membuat akar las. Tujuannya adalah sebagai tumpuan untuk proses las selanjutnya. Proses root welding ini harus dilakukan dengan ampere rendah untuk menjaga agar bibir pipa tidak rusak. Perlu latihan berulang-ulang sebelum anda yakin melakukan ini karena hasilnya nanti berpengaruh pada inside pipanya. Dimana ini juga akan mempengaruhi aliran yang melewatinya.
Pengelasan Root pass ini bisa memakai rod filler jenis TG-S50-ER70S-G untuk las argon atau GTAW dimana terdapat variasi ukuran rod filler ini mulai dari 0,9mm sampai 3,2mm.
Sedangkan bila anda menggunakan kawat las stik (las SMAW) sebaiknya gunakan kawat las jenis LB 52 U karena lebih lunak, jangan yang LB 52 karena terlalu keras untuk proses root pass dan hasilnya juga mudah crack/retak. Kawat las jenis LB 52 pada umumnya digunakan untuk pengelasan tahap fill pass (las pengisian) dan pada tahap caping (las penutup-terakhir).
5. Full Weld
Jika semua tahapan sudah anda lakukan, maka proses selanjutnya adalah full weld atau melakukan pengelasan secara penuh pada sambungan pipa. Proses ini bisa dilakukan dalam 3 tahap yaitu: hotpass, filler, dan caping. Jika berkenan bisa lihat videonya di sini.
Sebelum melakukanya pastikan semua bahan dan posisi dari pipa anda sudah benar-benar presisi. Sehingga anda akan mudah dalam proses las bagian pipa yang akan anda sambung.
Ada beberapa posisi pengelasan yang bisa anda terapkan yaitu posisi datar (1 G) yang biasa digunakan para welder pemula. Ada juga posisi horizontal (2 G), posisi 5 G dan posisi 6 G.
Namun, apapun posisi yang anda pilih saat melakukan pengelasan, pastikan bahwa hasilnya akan sesuai dengan target sambungan yang ingin anda buat. Sehingga pipa yang anda sambung bisa bertahan lama dan tidak mengalami kebocoran.
6. Cleaning/Finishing
Setelah proses pengelasan selesai, perhatikan bagian permukaan di sekitar las-lasan. Jika terdapat spater, atau bercak-bercak gram yang menempel bersihkan dengan sikat baja (wire brush), atau menggunakan gerinda.
Nah itulah tadi penjelasan mengenai teknik dasar pengelasan pipa untuk welder pemula. Semoga ada manfaatnya. Jangan bosan untuk terus berlatih sampai mendapatkan hasil pengelasan yang sempurna. Baca juga artikel menarik lainnya Panduan Lengkap tentang Welder dan Pipe Welding di artikel blog ini.