Pengertian dan Prosedur Hot Bolting dalam Proyek Pipa Migas
Hot bolting bisa diartikan sebagai proses melepas, mengganti, dan mengencangkan kembali (re-tightening) koneksi baut pada flange pipa atau peralatan yang masih beroperasi, yang masih penuh dengan liquid atau gas.
Hot bolting secara umum, biasanya dilakukan di offshore. Yang seperti kita ketahui, offshore merupakan kegiatan eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas bumi di tengah laut, yang tentu ini pekerjaan high risk.Jadi bisa dibayangkan betapa bahayanya pekerjaan ini.
Untuk itu dalam artikel ini kita akan mengulasnya lebih dalam. Jadi buat Anda yang belum memahami semoga dapat manfaatnya. Terutama buat teman-teman kontraktor yang sebentar lagi akan ada job hot bolting di offshore platform.
Loh, kok tahu? Ya. Karena penulis baru saja melakukan survey dan inspection di sana. Dan menemukan banyak sekali baut-baut koneksi flange saluran pipa gas yang sudah korosi atau rusak, yang harus segera diganti.
Oke, kita lanjut.
Pengertian Hot Bolting
Dalam kondisi normal, bekerja pada pipa yang masih aktif memang tidak dibenarkan. Perbaikan atau penggantian peralatan pada umumnya dilakukan pada saat shutdown, kecuali dua hal berikut yaitu Hot Bolting, dan Hot Tapping.
Hot Bolting adalah istilah yang merujuk pada proses pengantian baut yang rusak (biasanya karena korosi) pada sambungan flange pipa yang masih aktif. Dimana, liquid, gas dan pressure masih ada di dalamnya.
Sedangkan Hot Tapping adalah metode pemotongan dan penambahan fitting pada pipa aktif - yang masih beroperasi - tanpa menghentikan aliran. Jadi masih ada fluida yang mengalir di dalamnya.
Hot bolting dilakukan dengan melepas, mengganti, dan re-tightening baut secara bertahap satu persatu. Pekerjaan ini sangat berbahaya dan beresiko tinggi. Sehingga hanya boleh dilakukan oleh tenaga profesional yang berpengalaman dan bersertifikat.
Hot bolting akan dilakukan ketika dalam inspeksi diketahui terdapat baut berkarat atau rusak, sementara tidak ada rencana untuk shutdown. Pekerjaan ini terpaksa harus dilakukan untuk menghindari resiko yang lebih besar, misalnya: gas bocor - karena kekuatan baut sudah menurun - yang berpotensi terjadi kebakaran atau bahkan ledakan.
Tapi hot bolting bukan pekerjaan mudah, perlu pertimbangan secara matang. Risk assesment dan Job Safety Analysis wajib dilakukan secara menyeluruh dengan tetap mempertimbangkan keuntungan dan kerugian yang timbul sebagai akibat dari pekerjaan ini.
Hot bolting pada dasarnya adalah bagian dari aktifitas preventive maintenance. Ada prosedure khusus yang harus dilakukan selama proses hot bolting, mulai dari melepas baut, mengganti dan mengencangkan kembali.
Kenapa Ada Pekerjaan Hot Bolting
- Mengganti baut yang rusak atau terkorosi: Kadang-kadang selama pemeriksaan, jika baut yang berkarat atau rusak ditemukan dan tidak ada rencana untuk segera dimatikan, hot bolting disarankan untuk mengganti yang rusak.
- Menaikkan (upgrade) spesifikasi material atau grade baut.
- Meminimalkan durasi untuk rencana plant shutdown.
Keuntungan dari Hot Bolting
Ada beberapa manfaat dari hot bolting seperti:- Menghindari shutdown sebelum waktu yang direncanakan.
- Meningkatkan keamanan dengan mengganti baut yang rusak.
- Integritas sambungan yang lebih baik saat mata rantai yang lemah dihilangkan.
- Durasi waktu bisa lebih singkat untuk planing shutdown .
- Meningkatkan efisiensi.
- Mengurangi jumlah 'containment breaks’.
- Tidak ada downtime berarti produksi tidak terhambat.
Persyaratan Sebelum Prosedur Hot Bolting
- Pekerjaan harus mengikuti guideline sebagaimana disebutkan dalam operator’s working procedure.
- Operating pressures dan temperature dalam sistem harus diperiksa dan dipastikan apakah hot bolting layak dilakukan. Sebagai pedoman untuk hot bolting, beberapa perusahaan akan mengacu pada ANSI B16.5 dimana operating pressure dan temperatur harus di bawah 75% dari MAWP (Maximum Allowable Working Pressure).
- Jumlah baut flange minimal adalah 8 (delapan) ea, untuk diperbolehkan hot bolting. Tapi dengan perkembangan teknologi sekarang ini ada tools khusus hot bolting clamp yang bisa digunakan untuk jumlah baut di bawah 8 ea.
- Sebelum pekerjaan dimulai, site supervisor harus paham betul mengenai riwayat dan kondisi sambungan flange terkait.
- Sambungan harus diinspeksi dan diperiksa secara visual. Jika sambungan menunjukkan tanda korosi atau necking yang signifikan, hot bolting tidak boleh dilakukan.
- Hot bolting harus dilakukan hanya untuk flange yang sudah direcord saja.
- Konsekuensi dari kebocoran sambungan selama hot bolting harus sudah diantisipasi dan dipertimbangkan dengan cermat. Tindakan preventive terhadap kemungkinan adanya toksisitas, flammability, dan semburan liquid harus sudah tersedia jika terjadi keadaan darurat.
- Pipework di dekat zona di mana hot bolting akan dilakukan harus diinspeksi secara menyeluruh. Jika pipa menunjukkan adanya getaran di sekitar sambungan flensa yang terkait, maka hot bolting tidak boleh dilakukan.
- Desain spesifikasi dari join flange, bolting, dan gasket yang digunakan juga harus diperiksa (direview).
Simak juga: Jenis-jenis flange pipa dan fungsinya
Prosedur Pekerjaan Hot Bolting
- Permit dan perizinan penting lainnya mendapat approval dari safety officer yang berwenang.
- Semua personel, material, tools dan consumable yang diperlukan dipersiapkan dengan baik di tempat kerja.
- Periksa kekencangan semua baut. Setiap kondisi abnormal harus diberitahukan kepada otoritas yang berwenang.
- Mengikuti metode yang benar dengan melakukan hot bolting satu persatu pada setiap baut. Langkah-langkahnya adalah:
- Lepas satu baut–>Periksa–>Bersihkan–>Lumasi setiap baut sesuai kebutuhan–>Pasang baut–>Kencangkan (tightening sesuai prosedur).
- Kemudian lakukan hal yang sama pada baut berikutnya, secara silang.
- Baut atau mur yang rusak harus dibuang dan diganti dengan yang baru sesuai dengan spesifikasinya. Bersihkan semua permukaan flensa yang terlihat.
- Setelah semua baut sudah diganti, periksa kembali untuk memastikan kekencangannya sudah benar, sesuai dengan prosedur tightening yang berlaku.
Best Practices untuk Hot Bolting
- Teknisi harus dari personil yang berpengalaman, dibuktikan dengan sertifikat yang dimiliki. Mereka menguasai semua proses, prosedur, dan segala konsekuensi yang mungkin terjadi.
- Melakukan pemeriksaan dan evaluasi secara menyeluruh pada jaringan perpipaan di mana hot bolting akan dilakukan.
- Tes visual dan non-visual oleh berbagai pihak yang terkait untuk memastikan tidak ada kesalahan yang luput dari perhatian.
- Inspeksi, service history, dan analisis berdasarkan kemungkinan logis dan praktis.
- Jalur evakuasi untuk keadaan darurat sudah tersedia dengan baik.
- Proper pada guideline dan prosedur yang sudah dilakukan oleh organisasi atau lokasi lain yang telah diterapkan dengan baik tanpa ada kesalahan.
Standar untuk Hot Bolting
ASME PCC-1 adalah standar yang secara umum digunakan dalam pekerjaan hot bolting.
Itulah ulasan tentang hot bolting, prosedur, persyaratan serta keuntungan dan manfaatnya. Pekerjaan ini memang sangat berbahaya. Itulah sebabnya hot bolting hanya akan dilakukan setelah melalui berbagai pertimbangan matang, baik dari segi keselamatan kerja maupun dampaknya terhadap lingkungan.