Jenis Globe Valve, Fungsi dan Cara Kerjanya
Jenis suatu valve dipasang pada pipa untuk digunakan membuka dan menutup aliran. Ada juga yang sekaligus bisa digunakan untuk mengatur jumlah aliran, salah satunya adalah globe valve.
Apa itu Globe Valve?
Globe Valve adalah jenis valve yang memiliki arah gerak linier yang mampu bekerja dengan baik untuk membuka dan menutup aliran secara penuh, serta untuk mengatur debit aliran.
Globe valve dirancang khusus sebagai stopping yaitu dapat menutup aliran secara penuh dan benar-benar rapat. Meskipun valve jenis ini menunjukkan sedikit lebih tinggi angka penurunan tekanan di banding dengan valve jenis lain seperti gate valve, plug valve dan ball valve, namun globe valve bisa juga difungsikan untuk isolating dan throtling.
Globe valve secara khusus memang difungsikan untuk pengontrol aliran. Namun dalam aplikasinya harus benar-benar dipertimbangkan mengenai range control aliran, penurunan pressure dan fungsi utamanya agar tidak terjadi kegagalan system.
Pada umumnya tekanan diferensial(differential pressure) maksimum pada disk tidak boleh melebihi 20% dari tekanan maksimum upstream atau sekitar 200psi (1380kPa). Namun untuk jenis globe valve tertentu kadang mampu bekerja melebihi besar tekanan tersebut.
Jenis-jenis Globe Valve
1. Tee Pattern (model T)
Sesuai namanya Tee Pattern, jenis valve ini didesain seperti membentuk huruf 'T' dengan batang throttle vertikal dan diafragma berbentuk “Z”. Pengaturan seat horizontal memungkinkan throttle dan disk bergerak lurus dalam satu garis horizontal. Jenis globe valve ini merupakan yang paling banyak digunakan dalam sistem perpipaan.
Tee pattern memiliki nilai koefisien aliran rendah, seperti jalur bypass di sekitar Control valve. Tee pattern juga dapat diaplikasikan pada sistem dimana penurunan tekanan bukanlah hal penting dalam rancangan sistem instalasinya.
2. Angle Patern ( model sudut )
Globe valve model ini merupakan hasil modifikasi dari model Tee Pattern. Ujung valve ini berada pada sudut 90 derajat sehingga aliran yang mengalir akan membentuk sudut 90 derajat (perhatikan gambar di atas). Pola desain seperti ini memiliki koefisien sedikit lebih rendah dari pola Wye ( model Y), dan biasanya diaplikasikan untuk memperlambat aliran.
3. Wye Pattern ( model Y )
Rekomendasi untuk Anda:
Pengertian Disc, Seat dan Stem pada Globe Valve
1. Disc
Pada globe valve ada beberapa jenis disc yang digunakan ,yaitu:- Ball Disc, desain ball disk digunakan terutama untuk pressure dan temperature rendah, yang pada dasarnya diterapkan untuk menutup dan membuka sebuah aliran.
- Composition Disc, desain komposisi disk menggunakan bahan non logam berbentuk cincin mampu menjamin penutupan aliran secara sempurna.
- Plug Disc, desain plug disk memberikan throttling yang lebih baik daripada jenis ball disc dan composiyion. Ada bermacam-macam tipe plug disc, namun pada dasarnya semua berbentuk panjang dan runcing.
2. Seat
Seat pada globe valve terintegrasi atau menyatu kebadan valve. Banyak globe valve memiliki backseats dalam bonnet. Backseat memberikan segel antara batang stem dan bonnet untuk mencegah tekanan system dari build ke packing valve saat valve terbuka penuh.
3. Stem
Kelebihan dan Kekurangan Globe Valve
- Kemampuan menutup yang maksimal,
- Kemampuan yang cukup baik untuk throttling,
- Stroke yang lebih pendek, dibandingkan dengan gate valve,
- Tersedia dalam berbagai macam yaitu: Tee, Wye, dan Angle sehingga bisa mudah digunakan dalam berbagai aplikasi.
- Dengan disk yang tidak melekat pada batang sehingga valve dapat digunakan sebagai stop check valve.
- Mudah dan cepat dalam pemasangan,
- Penurunan tekanan yang lebih tinggi ( di bandingkan dengan gate valve)
- Membutuhkan tenaga yang lebih besar atau actuator yang lebih kuat,
- Throttling aliran di bawah seat dan shut off di atas seat.