Pengertian dan Rangkaian Pekerjaan Fabrikasi (Update)
Dalam dunia konstruksi baja, fabrikasi menjadi proses kunci yang mengubah bahan mentah menjadi produk akhir yang bisa digunakan.
Fabrikasi bukan sekadar merakit material, tapi meliputi langkah-langkah seperti pemotongan, pengelasan, pembengkokan, dan perakitan untuk menciptakan produk jadi sesuai yang ditentukan.
Meskipun dahulu banyak dilakukan secara manual, namun kini, dengan bantuan teknologi seperti computer aided designs (CAD) dan computer numerik control (CNC), proses fabrikasi telah berevolusi menjadi lebih efisien dan akurat.
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi lebih dalam tentang definisi fabrikasi, prosesnya, jenis material serta hasil produk dan berbagai peralatan yang dibutuhkan.
Pengertian Fabrikasi
Fabrikasi adalah proses pembuatan atau pembentukan produk atau komponen dengan mengubah bahan mentah atau bahan setengah jadi menjadi bentuk akhir yang siap digunakan, sesuai dengan desain dan spesifikasi yang telah ditentukan sebelumnya.
Proses fabrikasi dapat melibatkan berbagai teknik dan metode, seperti pemotongan, pengelasan, pengecoran, pembentukan, perakitan, dan penyelesaian akhir. Fabrikasi dilakukan untuk menghasilkan berbagai produk, mulai dari peralatan sederhana hingga struktur besar seperti gedung, jembatan, dan mesin industri.
Proses ini berperan penting dalam industri manufaktur dan konstruksi, karena memungkinkan konversi bahan mentah menjadi produk siap pakai dengan kualitas dan presisi yang tinggi.
Lokasi Fabrikasi
Lokasi fabrikasi adalah tempat di mana proses fabrikasi atau pembuatan produk berlangsung. Tempat ini bisa berupa pabrik, bengkel, atau fasilitas produksi lainnya yang telah didesain dan diatur untuk melakukan berbagai tahap pekerjaan fabrikasi.
Lokasi fabrikasi biasanya memiliki peralatan dan fasilitas yang lengkap, termasuk mesin-mesin industri, alat pemotong, alat pengelasan, peralatan penggilingan, dan peralatan lainnya yang diperlukan untuk melakukan berbagai tugas fabrikasi.
Pemilihan lokasi fabrikasi biasanya dipertimbangkan berdasarkan beberapa faktor penting, seperti aksesibilitas, logistik, infrastruktur, dan peraturan lingkungan. Tempat yang strategis akan memudahkan transportasi bahan mentah masuk dan produk jadi keluar dari lokasi fabrikasi.
Selain itu, fasilitas produksi juga harus mematuhi peraturan lingkungan dan keamanan kerja untuk memastikan keberlanjutan dan keselamatan operasional.
Lokasi fabrikasi dapat bervariasi, tergantung pada jenis produk yang dibuat. Misalnya, fabrikasi baja dapat dilakukan di pabrik besar yang dilengkapi dengan mesin-mesin besar dan fasilitas pengolahan yang canggih. Namun secara garis besar lokasi pekerjaan fabrikasi bisa dibedakan dalam empat kategori, berikut:
1. Workshop Fabrications
Workshop Fabrications adalah proses fabrikasi dan konstruksi yang dilakukan di dalam sebuah bangunan yang di dalamnya sudah tersedia berbagai macam alat dan mesin-mesin untuk melakukan proses produksi, misalnya: mesin las, mesin potong plat, mesin bending, overhead crane dan lain-lain.
Baca juga: Alat-alat kerja fitter fabrikasi
2. Site Fabrications
Site Fabrications adalah proses fabrikasi dan konstruksi yang dikerjakan langsung di lokasi yang akan didirikan bangunannya. Pekerjaan ini dilakukan di luar bangunan workshop lebih tepatnya pekerjaan dilakukan di area lapangan terbuka.
Disitulah segala macam proses produksi fabrikasi dilakukan, dari penimbunan stok material, memotong dan mengebor material, proses assembling, proses pengelasan, proses finishing, proses sandblast dan painting serta proses pemasangan konstruksinya.
3. Onshore Fabrication
Onshore fabrication adalah proses fabrikasi dan instalasi yang dilakukan di darat. Artinya, seluruh rangkaian pekerjaan mulai dari proses marking hingga proses finishing, serta assembling dan welding, semuanya dilakukan di daratan, biasanya di pabrik atau fasilitas fabrikasi yang berlokasi di darat.
Keuntungan dari onshore fabrication dibandingkan offshore fabrication adalah lebih mudah dalam hal aksesibilitas, logistik, dan keamanan kerja. Pekerja dan peralatan dapat bekerja di lingkungan yang lebih stabil dan lebih mudah diakses, sehingga dapat memungkinkan pekerjaan berjalan lebih efisien.
4. Offshore Fabrication
Offshore fabrication adalah proses fabrikasi dan instalasi yang dilakukan di tengah laut, biasanya di atas platform lepas pantai atau kapal khusus yang didesain untuk keperluan fabrikasi. Proses ini biasanya diterapkan ketika proyek memerlukan struktur yang akan ditempatkan di laut, seperti platform minyak dan gas lepas pantai, tiang-tiang angin (wind turbine), dan lain sebagainya.
Offshore fabrication memiliki tantangan tersendiri karena pekerja harus bekerja di lingkungan laut yang lebih ekstrim dan dapat terpengaruh oleh kondisi cuaca. Oleh karena itu, keselamatan kerja dan persiapan yang matang sangatlah penting dalam proses ini.
Mesin-mesin untuk Fabrikasi
Untuk memastikan kelancaran proses fabrikasi baja, workshop biasanya dilengkapi dengan berbagai peralatan listrik, mesin-mesin, dan fasilitas penunjang lainnya:
- Mesin las: untuk tack weld saat penyetelan, dan proses pengelasan.
- Cutting torch: alat untuk memotong plat maupun baja profil.
- Mesin grinder: alat untuk menghaluskan permukaan baja
- Mesin bending: alat untuk menekuk plat baja menjadi bentuk yang diinginkan dengan memberikan tekanan pada material.
- Mesin roll: digunakan untuk membentuk baja menjadi gulungan atau melengkung sesuai dengan kebutuhan.
- Mesin shearing: untuk memotong plat baja dengan presisi sesuai dengan ukuran yang diinginkan.
- Mesin sandblasting: digunakan untuk penyemprotan pasir pada permukaan baja untuk menghilangkan karat dan kotoran lainnya menggunakan udara bertekanan tinggi.
- Mesin painting: Untuk melapis permukaan baja dengan cat pelindung atau dekoratif sesuai dengan kebutuhan.
- Air compressor: tabung udara bertekanan yang digunakan dalam berbagai alat dan mesin di workshop, seperti alat penggerak.
- Instalasi instrumen: berbagai instrumen atau perangkat kontrol yang digunakan untuk memantau dan mengontrol proses fabrikasi, seperti sensor suhu atau alat pengukur tekanan.
- Overhead crane terpasang: digunakan untuk mengangkat dan memindahkan bahan-bahan yang berat di dalam workshop.
- Storage tools: untuk menyimpan dan mengatur alat-alat kerja serta peralatan lainnya di dalam gudang.
- Gas storage: sebagai tempat penyimpanan botol-botol gas yang digunakan dalam proses fabrikasi, seperti oksigen, CO2, gas argon, dan lainnya.
- Water line: Sistem pipa yang menyediakan pasokan air bersih ke area kerja untuk keperluan seperti pendinginan mesin, pemadam kebakaran, dan kebutuhan lainnya.
Selain itu, workshop modern juga menyediakan peralatan khusus, seperti CNC, plasma cutting, laser, dan CAD. Termasuk juga alat transportasi, seperti forklift, mobile crane, dan alat transportasi lainnya.
Rangkaian Pekerjaan Fabrikasi
Sementara itu proses fabrikasi baja harus dilakukan melalui beberapa tahap. Tahapan ini berfungsi agar proses pekerjaan bisa berurutan sesuai prioritas dan berjalan rapi tidak tumpang tindih. Berikut ini langkah-langkah dalam fabrikasi baja::
1. Penandaan (Marking)
Pada tahap ini, material akan diukur dan sketsa langsung akan dibentuk di atasnya berdasarkan gambar kerja (shop drawing) yang telah disiapkan sebelumnya. Ini memungkinkan untuk menentukan titik potong dan ukuran yang tepat untuk pembentukan produk.
2. Pemotongan dan Pengeboran (Cutting and Drilling)
Setelah marking selesai, bahan akan dipotong sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan dalam gambar kerja. Selain itu, lubang-lubang untuk pemasangan baut juga akan dibor sesuai dengan spesifikasi yang ada.
3. Perakitan (Fit up / Assembling)
Tahap ini melibatkan penyetelan dan perakitan material yang telah dipotong sebelumnya menjadi bentuk jadi sesuai dengan desain akhir produk. Ini melibatkan menggabungkan bagian-bagian tersebut secara presisi dan memastikan bahwa semuanya sesuai dengan gambar kerja.
4. Pengelasan (Welding)
Jika dalam produk terdapat bagian yang harus dihubungkan dengan pengelasan, maka proses welding dilakukan. Pengelasan dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan untuk memastikan kualitas dan kekuatan sambungan. Baca juga: Jenis-jenis kawat las / elektroda las smaw u ntuk fabrikasi baja.
5. Proses Finishing
Setelah produk dirakit dan terhubung dengan baik, tahap finishing dilakukan. Ini melibatkan pembersihan dan penggrindaan semua bagian permukaan produk untuk menghilangkan sisa-sisa pemotongan, jejak pengelasan, dan kotoran lainnya. Hasilnya adalah permukaan produk yang bersih dan rapi.
6. Penyemprotan (Sand Blasting)
Proses sand blasting adalah tahap di mana pasir disemprotkan dengan udara bertekanan tinggi ke semua bagian permukaan produk. Ini dilakukan untuk menghilangkan karat, bekas percikan las, dan kotoran lainnya yang dapat mempengaruhi kualitas produk akhir.
7. Pengecatan (Painting)
Tahap terakhir dalam rangkaian pekerjaan fabrikasi adalah painting atau pengecatan permukaan produk. Produk akan diberi lapisan cat atau pelapis lainnya untuk melindungi dari korosi, memberikan tampilan estetika, dan memberikan identifikasi warna atau kode pada produk tersebut.
Seluruh rangkaian pekerjaan fabrikasi ini harus dilakukan dengan cermat dan tepat sesuai dengan gambar kerja serta prosedur yang telah ditentukan agar menghasilkan produk akhir yang berkualitas tinggi.
Baca juga: Cara fabrikasi flange ducting dan rumus bentangan
Bahan Material untuk Fabrikasi
Bahan-bahan yang umum dipakai dalam proses fabrikasi sangat bervariasi dan tergantung pada jenis produk yang akan dibuat serta kebutuhan spesifiknya. Di antara bahan-bahan yang sering digunakan adalah:
- Plat Baja: material plat yang paling umum digunakan dalam fabrikasi. Plat baja karbon memiliki kekuatan yang baik dan dapat dibentuk dengan mudah sesuai kebutuhan.
- Baja Profil: Baja profil adalah bahan yang dibentuk menjadi profil tertentu, seperti balok atau batang, untuk digunakan dalam konstruksi struktur baja.
- Stainless Steel: Material yang tahan karat dan tahan korosi.
- Pipa: Pipa digunakan untuk berbagai macam aplikasi, seperti pipe spool dan untuk struktur konstruksi.
- Jenis-jenis logam lain: Selain itu, beragam jenis logam lain juga digunakan dalam fabrikasi, tergantung pada kebutuhan spesifik. Ini bisa termasuk tembaga, kuningan, titanium, dan berbagai paduan logam lainnya.
Produk Hasil Fabrikasi
Barang-barang hasil dari proses fabrikasi sangat beragam dan seringkali sesuai dengan kebutuhan dan spesifikasi proyek tertentu. Beberapa contoh barang produksi hasil fabrikasi meliputi:
- Ducting: Saluran atau pipa yang digunakan untuk mengalirkan udara, gas, atau cairan dalam sistem ventilasi, pemanasan, pendinginan, atau penghawaan.
- Hopper: Wadah besar dengan lubang terbuka di bagian atasnya, digunakan untuk menampung dan mengalirkan material padat, serbuk, atau cair.
- Conveyor: Alat yang digunakan untuk memindahkan barang atau material dari satu tempat ke tempat lain secara terus-menerus atau berkelanjutan.
- Steel Structure: Struktur bangunan atau konstruksi lainnya yang dibuat dari baja atau logam lainnya, seperti rangka bangunan, jembatan, atau tower.
- Dust Cooler: Perangkat yang digunakan untuk mendinginkan debu atau partikel lain yang dihasilkan dalam proses industri untuk menghindari bahaya ledakan atau kerusakan lainnya.
- Storage Tank: Wadah atau tangki yang digunakan untuk menyimpan berbagai macam bahan cair atau gas, seperti minyak, air, atau bahan kimia.
Selain itu, masih banyak lagi barang-barang lain yang diproduksi melalui proses fabrikasi, tergantung pada kebutuhan dan industri tertentu, contohnya platform, piping dan pipe support, dan lain-lain.